Negara di Dunia yang Pernah Melakukan Komoditas Dagang Ekspor Gunung Es, Caranya?

Berita Dunia Informasi

Ekspor dan impor selalu terjadi di setiap negara untuk saling memenuhi kebutuhan dan juga simbol persahabatan antar negara. Komoditas dagang ekspor biasanya berupa hasil bumi, kerajinan tangan bahkan sumber daya seperti minyak bumi atau lainnya. Tapi pernahkah Anda mendengar ada negara di dunia yang mengekspor gunung es sebagai salah satu komoditas utamanya. Gunung es merupakan sebuah keajaiban alam dan terbentuk alami namun ternyata bisa diperjual belikan.

Mana Saja Negara yang Menjadikan Gunung Es Sebagai Komoditas Dagang Ekspor Utama?

Gunung es merupakan gunung yang terbentuk bahkan sepenuhnya berisi bongkahan es alami. Tapi rupanya beberapa negara pernah menjadikan gunung es ini sebagai komoditas dagang ekspor dan mengirimkan ke beberapa negara yang membutuhkannya. Entah karena iklim panas hingga kebutuhan air bersih atau yang lainnya. Bahkan kelangkaan es yang terjadi di sebuah negara menjadikan es ini memiliki harga yang mewah apalagi hasil ekspor. Inilah negara yang pernah menerapkannya yaitu:

  • Greenland

Adanya pemanasan global atau global warming bahkan es mulai mencair, ada ide bisnis yang unik dari wilayah Greenland di bawah otonom Denmark. Terdapat Startup atau perusahaan baru yang menjadikan es glasial sebagai barang ekspor dengan nilai yang tinggi. Perusahaan itu disebut “Arctic Ice” dan sudah mengirimkan bongkahan es purba yang usianya puluhan ribu tahun ini menuju Dubai, Uni Emirat Arab sehingga bisa disuguhkan di restoran kelas atas bahkan bar. Es yang dikumpulkan ini asalnya dari pecahan gunung es dan terpisah dari gletser sehingga diklaim murni dan punya kepadatan tinggi. Pihak perusahaan mengatakan jika es yang mereka panen ini juga akan mencair dan kemudian kembali lagi ke lautan apabila tidak digunakan atau dimanfaatkan dengan baik. Proses pengiriman juga efisien menggunakan kapal kargo. Bisnis ini memunculkan berbagai perdebatan sengit dan juga seperti apa efek untuk kehidupan berkelanjutan nantinya.

  • Norwegia

Di kala ada revolusi industri, kebutuhan es mengalami peningkatan drastis karena es digunakan sebagai pendingin alami. Ketika dominasi Amerika serikat mulai meredup dalam hal pasokan es ketika tahun 1870an, maka Norwegia muncul menjadi penggantinya. Negara ini mampu memanfaatkan kondisi musim dingin panjang yang menimpa negaranya dengan danau luas membeku untuk berbisnis. Para petani es bekerja dengan sangat keras untuk dapat memanen berbagai bongkahan es murni. Kemudian mereka simpan di gudang khusus dan mengirimkan dengan kapal ke berbagai negara di Eropa yang cenderung punya suhu lebih hangat. Kualitas es yang terbaik dan pasokannya yang berlimpah membuat Norwegia menjadi pemasok utama untuk pasar es internasional. Jutaan ton es dikirimkan ke Jerman dan Inggris untuk memenuhi kebutuhan pendingin baik itu pembuatan bir, industri perikanana, pendingin rumahan dan sebagainya. Bisnis ini bertahan sampai awal abad ke-20 dan kemudian berakhir ketika munculnya lemari es dengan tenaga listrik atau kulkas.

  • Swiss

Ketika abad ke-19, Swiss maupun negara di sekitar Alpen memanfaatkan es alami dari pegunungan tersebut yang melimpah dan kata. Tidak hanya demi kebutuhan domestik saja melainkan komoditas ekspor pula. Es yang dipanen langsung dari gletser sekitar gunung dan danau disana dikirimkan ke berbagai negara lain di Eropa seperti Paris. Tingginya permintaan akan pendingin ketika kulkas masih belum diciptakan dan ditemukan menjadikan Swiss berjaya dalam bisnis ini. Bahkan usaha ekspor es ini juga menjadi penghasilan untuk masyarakat yang tinggal di pegunungan sebelum tergeser pula dengan munculnya kulkas.

Itulah beberapa negara di dunia yang pernah menjadikan gunung es sebagai salah satu komoditas dagang ekspor utama bahkan sumber mata pencaharian dari masyarakat di wilayah tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *